• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam
      • Wisata Budaya
      • Wisata Buatan
    • Edukasi
    • Kuliner
Login / Daftar

Desa Wisata Santiri 300 Besar ADWI 2022

Santiri, Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara
  • Profil
  • Fasilitas
  • Video
  • Atraksi
  • Homestay
  • Paket Wisata
  • Suvenir
Desa Santiri (Pulau Balu)
 

Desa Santiri merupakan administrasi wilayah untuk salah satu pulau di Kabupaten Muna Barat, yaitu Pulau Balu, Kec. Tiworo Utara. Desa Santiri adalah nama resmi yang tercantum dalam data statistik untuk Kecamatan Tiworo Utara yang letaknya berada di Pulau Balu Kecamatan Tiworo Utara. Desa Santiri memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Baratberbatasan dengan Desa Maginti, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tiga,Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tasipi dan Sebelah selatan berbatasandengan Desa Tondasi yang menjadi Ibukota Kecamatan Tiworo Utara.


Topografi wilayah Desa Santiri terbagi dalam dua wilayah sama besarantara wilayah daratan dan lautan dengan luas 17,88 Km 2 atau sekitar 28,88 %dari total luas Kecamatan Tiworo Utara. Wilayah daratan yang menjadi awal tempat pemukiman penduduk saat ini ditempati oleh masyarakat Bajo senior atau para penghuni awal. Wilayah pesisir dipenuhi atau diisi oleh generasi selanjutnya dari masyarakat yang menikah dan memiliki keluarga kecil. Desa Santiri terletak di tengah laut dengan jarak 3 km menuju ibukota Kecamatan Tiworo Utara yaitu Desa Tondasi.


Iklim di desa ini pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan iklim di desa-desa lainnya di Kecamatan Tiworo Utara yaitu beriklim tropis dengan suhu tahunan antara 23 -33 C. Curah hujan rata-rata 2.000-3.000 mm/tahun. Bulan November sampai April adalah musim hujan dan bulan Mei sampai Oktober adalah musim kemarau. Pada musim kemarau lebih besar akibat hembusan angin yang kadang-kadang mencapai kecepatan 60-80 km/jam. Namun, sebaliknya pada musim penghujan ombak relatif lebih tenang karena angin bertiup. Sebagian besar mata pencaharian penduduk desa ini bersumber dari sektor perikanan. sedangkan mata pencaharian lainya adalah sektor industri kecil yang bergerak di bidang perikanan.

Umumnya penduduk yang bermukim di Pulau Balu adalah mayoritas Orang Bajo. Sedikit sekali menemukan orang di luar komunitas Bajo yang hidup disana, terkecuali yang menikah dengan orang asli di pulau itu dan selamanya menetap di sana. Istilah yang disebutkan kepada para masyarakat asli Bajo adalah “sama” dan di luar komunitas Orang Bajo adalah “bagai”. Namun,masyarakat Bajo di Pulau Balu tidakmemberikan julukan bagai kepada orang asing yang hidup di Pulau Balu, tetapi kepada para penduduk lokal (Muna, Bugis, Jawa dan Bali) yang berada di sekitar perairan Tondasi.


Kondisi budaya masyarakat Bajo di Pulau Balu lebih dipengaruhi oleh kebiasaan yang telah menjadi warisan dari generasi ke generasi. Meskipun saat ini Orang Bajo telah membuka diri untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat di luar komunitas Bajo. Hubungan dan interaksi diantara masyarakat Bajo itu sendiri berlangsung solid dan harmonis. Hal penting yang patut dijadikan kebanggaan di tengah kesibukan masyarakat adalah tradisi kehidupan gotong royong yang hingga kini masih dijaga kelestariannya.

Selain hal-hal yang tersebut, Desa Santiri rupanya tak kalah dari desa-desa lain di sekitarnya memiliki potensi yang berupa keunikan kebudayaan masyarakatnya dan potensi bahari yang dapat dinikmati sebagai objek wisata. Berikut Potensi budaya yang dimiliki Desa Santiri;

  1. Silat Manca ; merupakan seni bela diri ini karena gerakannya yang lembut seperti orang menari. Meski lembut, gerakannya tetap ampuh dalam melumpuhkan hingga mematikan. Sebagai upaya menjaga kelestarian budaya,  masyarakat Desa Santiri sering menyelenggarakan tradisi manca di setiap tahun atau pada acara tertentu
  2. Tari ngigal; adalah tarian adat khas suku Bajo yang biasnya dipakai untuk penyambutan tamu penting atau pada acara-acara tertentu.
  3. Iko-iko ; Pertunjukan yang menampilkan pencerita yang menceritakan tentang sejarah suku Bajo dengan menggunakan Bahasa Bajo. Biasaya durasi pencerita paling pendek adalah 30 menit, dan paling lama adalah 2 hari.
  4. Pertunjukan Gambus; Pertunjukan music dan lagu daerah suku Bajo yang dimainkan dengan alat musik terbuat dari kayu atau disebut juga Gambus.

Selain potensi budaya yang disebutkan diatas, Pulau Balu khususnya Desa Santiri juga memiliki potensi atraksi wisata yang cukup atraktif berupa:

  1. Memancing udang pasir dengan menggunakan alat tradisional berupa kayu atau bamboo dengan  ikan-ikan kecil sebagai umpannya.
  2. Memancing ikan dengan layang-layang yang terbuat dari daun kolope (daun ubi hutan)
  3. Pengobatan tradisional dengan media doa.

 

Bagi para pengunjung yang datang ke Desa Santiri dipastikan dapat membawa pulang souvenir khas daerah ini untuk dipajang di rumah sebagai kenang-kenangan seperti kerajinan tangan khas masyarakat berupa kulit kerang yang sudah dibersihakan dan dibentuk dengan penampilan yang lebih menarik, gelang akar bahar, juga handicraft yaitu rajutan khas wanita suku Bajo.

Sedangkan wisata bahari yang dapat dinikmati yaitu Diving dan Lomba Perahu juga eksplorasi wilayah alam sekitar.

Dengan berbagai macam potensi yang ada di Pulau Balu khususnya Desa Santiri, dianggap dapat mendukung pengembangan wilayahnya dalam rangka meningkatkan potensi kepariwisataan Kabupaten Muna Barat. Untuk itu, sejak awal tahun 2022 melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Muna Barat, Desa Santiri dicanangkan sebagai rintisan Desa Wisata yang dapat berkembang dan memicu lahirnya desa-desa wisata baru di Muna Barat pada tahun-tahun selanjutnya.

Fasilitas

  • Balai Pertemuan
  • Jungle Tracking
  • Kamar Mandi Umum
  • Kuliner
  • Musholla
  • Spot Foto
  • Tempat makan

Video


Desa Wisata Santiri

Atraksi Wisata

Wisata Budaya

Tarian Ngigal

-
Wisata Budaya

Pertunjukan Gambus

-
Wisata Budaya

Iko Iko

-
Wisata Budaya

Manca'

-
Wisata Budaya

Genrang Bajo

-
Wisata Budaya

Peluncuran Perahu Ke Laut

-
Wisata Budaya

Pancing Udang

-

Kamar Homestay

Santiri 1

Rp 150,000

Santiri 2

Rp 150,000

Santiri 3

Rp 150,000

Santiri 4

Rp 150,000

Santiri 5

Rp 150,000

Paket Wisata

Paket Wisata

Kerajinan Kulit Kerang

-
Paket Wisata

Kerajinan Sulam

-
Paket Wisata

Paket Wisata 2 Hari 1 Malam

Rp 500,000
Paket Wisata

Paket Wisata 3 Hari 2 Malam

Rp 750,000

Suvenir

Suvenir

Kukus Ubi Kayu

-
Suvenir

Abon Ikan

-
Suvenir

Tiram Masak

-
Terverifikasi

QRCode Desa Wisata


ID Desa Wisata: #53373

Riwayat ADWI

ADWIPeringkat
2021-
2022300 Besar
2023-
2024-

Kategori Desa Wisata

Berkembang

Riwayat Klasifikasi

TanggalKlasifikasi
22-03-2022Berkembang

Lokasi Desa Wisata

Alamat: Desa Santiri Kec. Tiworo Utara Kab. Muna Barat
Buka di Google Maps

Contact Person TIKUNG RAHMAN

  • 085241873762
  • desasantiri2022@gmail.com
  • desawisata.santiri
  • desasantiri2022

Bagikan Desa Wisata

  • Share
  • Tweet

Desa Wisata di Sekitar

Berkembang

Desa Wisata Lasama (9.19 km)

Kabupaten Muna Barat
Rintisan

Desa Wisata Tiga (9.75 km)

Kabupaten Muna Barat
Berkembang

Desa Wisata Tondasi (2.39 km)

Kabupaten Muna Barat

Hubungi Kami

Gedung Sapta Pesona
Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat 10110

  • info@jadesta.com

  • 0812-1000-2190

© 2025 KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

  • Help
  • Kebijakan Privasi
  • info@jadesta.com
  • 0812-1000-2190
Jadesta Provinsi