Desa Wisata Namu
Namu, Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
Namu dihuni 481 jiwa dengan 121 keluarga, yang menggantungkan hidup dari bertani dan melaut. Penduduk mayoritas Suku Tolaki.
Kala musim barat, laut cenderung teduh, masyarakat ramai melaut. Saat musim timur, ketika ombak tak bersahabat, warga memilih bertani.
Banyak potensi wisata dapat dinikmati di sini. Mulai keindahan laut biru dengan hamparan pasir putih, terumbu karang, suasana tenang, dan air terjun.
Hamparan pasir putih sekitar satu kilometer lebih, begitu terjaga dari tangan jahil penambang. Kala matahari cerah, hamparan pasir bak permadani memanjakan pengunjung menikmati sinar matahari pagi.
Bagi penyelam, sekitar 10 menit berperahu dari bibir pantai, surga bawah laut menawarkan keindahan tiada tara. Terumbu karang hasil revitalisasi masyarakat telah mengundang para penyelam dari pelosok negeri sekadar berswafoto.
Namu dapat diakses via kapal angkutan milik nelayan. Di utara bibir pantai, ada air terjun Namu berbentuk punden berundak. Ia mirip air terjun Moramo, di Kecamatan Moramo, Konawe Selatan. Air tak pernah berhenti mengalir meski kemarau panjang.
Di kelilingi hutan alam lebat dengan kelestarian terjaga dipercaya jadi penjaga ketersediaan air di Namu. Kelestarian hutan Namu ini membawa berkah pada kehidupan flora dan fauna di sana.
Jejeran nyiur rimbun jadi daya pikat untuk membentang tikar di pantai. Di sana, ada beberapa warung dan rumah tinggal sewaan bagi wisatawan. Kalau mengenal warga, biasa wisatawan dapat potongan harga.