Limbo Wantiro adalah sebuah Desa Wisata yang secara administrasi berada di Kelurahan Kadolomoko Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara. Letak geografis Desa Wisata Limbo Wantiro berada di alur pesisir Kota Baubau dengan batasan wilayah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan Selat Buton, sebelah selatan dengan Kelurahan Kadolokatapi, sebelah barat dengan Kelurahan Batulo, dan sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Waruruma. Total luas wilayah administrasi Desa Wisata Limbo Wantiro adalah 72,25 ha/m2, dengan jumlah penduduk sebesar 4.454 jiwa dengan rincian ; laki-laki 2.231 Jiwa dan perempuan 2.223 jiwa, Sedangkan jumlah RT sebanyak 12 dan RW adalah 4.
Penetapan Kelurahan Kadolomoko sebagai Desa Wisata berdasarkan SK. Wali kota Baubau Nomor 27 Tahun 2020 dengan nama Limbo Wantiro. Nama Limbo Wantiro yang diberikan kepada Kelurahan Kadolomoko memiliki arti sebagai berikut; Limbo bermakna Desa sedangkan Wantiro adalah memandang ke bawah, sesuai kondisi geografis yang sepanjang pesisir dilalui tebing tinggi dan perbukitan. Tujuannya adalah untuk memberikan arah pembangunan yang lebih jelas bagi Kelurahan Kadolomoko sebagai Kampung Wisata Wantiro. Dengan memiliki arah pembangunan yang jelas, maka fokus dari kelurahan adalah membangun bersama masyarakat menjadikan daerahnya sebagai Daerah Tujuan Wisata Strategis di Kota Baubau.
Berdasarkan potensi dan kebijakan penetapan Desa Wisata tersebut, arah pengembangan Limbo Wantiro sebagai Daeah Tujuan Wisata yang berkarakter Desa Wisata adalah kedepannya diarahkan akan menjadi Kawasan Destinasi Pariwisata yang berteman dengan sampah, artinya sampah akan menjadi bagian program dalam pembangunannya untuk bisa memberikan nilai tambah masyarakat Desa Wisata Limbo Wantiro. Bahwa wilayah Desa Wisata Limbo Wantiro memiliki 36 lorong yang satu dengan lainnya saling menghubungkan. Selain kontur topografi yang unik, Kawasan Wisata Limbo Wantiro juga memiliki kemajemukkan masyarakat yang menjadikan Desa Wisata Limbo Wantiro lebih dinamis serta ditunjang kearifan budaya buton yang masih terjaga hingga kini. Di area pemukiman masyarakat ditandai dengan karakter persebaran lorong tiap bangunan warga yang sangat banyak menjadikan keunikan serta mendapatkan tantangan serta ancaman tersendiri dalam pola aktivitas masyarakat. Pengembangan menjadi Daerah Tujuan Wisata dengan Community Base Tourism adalah sebagai solusi peluang atas pengembangan potensi sekaligus mengurai tantangan serta ancaman yang dihadapi terhadap ekosistem yang ada.
Adapun 36 lorong akan dibagi mejadi 6 cluster besar masing-masing terdiri dari :
1. Cluster Lorong Kuliner
2. Cluster Lorong Galeri
3. Cluster Lorong Oleh-Oleh
4. Cluster Lorong Tanaman Vertical Culture
5. Cluster Lorong Langit Foto Selfi
6. Cluster Lorong Pasar
Akses menuju Desa Wisata Limbo Wantiro sangatlah mudah karena dekat dari pusat Kota Baubau. ± 2 Km, sedangkan dari Pelabuhan Murhum berjarak ± 3 Km dan dengan Bandara Betoambari berjarak hanya ± 8 Km, serta berada di pusat terminal antar Kota/Daerah. Untuk transportasi tersebut wisatawan dapat menggunakan ojek lokal/ daring, bentor dan mobil angkutan umum. Terkait amenitas bagi wisatawan, Desa Wisata Limbo Wantiro menyediakan penginapan baik yang berbasis Community Base Tourism (CBT) maupun hotel berbintang. penginapan yang berbasis CBT yaitu bekerjasama dengan warga pesisir di sekitar pantai untuk menyewakan akomodasi berbasis kearifan lokal budaya Buton. Wisatawan juga dapat dengan mudah menemukan hotel disekitar Limbo Wisata Wantiro yang hanya berjarak ± 2 Km dari center point Limbo (kantor lurah).
Adapun dasar ditetapkannya Kelurahan Kadolomoko sebagai Desa Wisata Limbo Wantiro karena memiliki potensi daya tarik wisata alam yang sangat lengkap sehingga tidak akan membosankan bagi wisatawan untuk berkunjung. Beberapa daya tarik wisata alam yang terkenal yaitu Air Terjun Tirta Rimba, Bukit Kolema dan Bukit Wantiro, dan beragam gua kering maupun gua berair yang berjumlah 18 titik. Semua daya tarik wisata yang ditawarkan sangat variative sehingga menyesuaikan minat dan karakteristik dari wisatawan yang berkunjung. Wisatawan minat khusus yang menyukai “cave diving” bisa mengunjungi Goa Lanto dengan luas 100 meter dan kedalaman 12 meter yang sangat menantang karena terdapat banyak terminal atau channel gua. Hal ini membuat banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Goa Lanto.
Berada dalam kawasan yang sangat strategis, tidak sulit untuk menemukan toko souvenir/ toko oleh-oleh, terdapat 2 toko souvenir/ toko oleh-oleh khas Buton yang berada dalam kawasan Desa Wisata Limbo Wantiro yang berjarak sekitar ± 1 Km dari center point (kantor lurah) dan dapat diakses menggunakan transportasi umum maupun daring.
Amenitas penunjang lainnya yaitu, sarana ATM dan Musholla yang bisa ditemukan dengan jarak yang tidak jauh dari center point Desa Wisata Limbo Wantiro.
Selain daya tarik wisata alam yang menjadi andalan Desa Wisata Limbo Wantiro, event pun sering dilakukan yaitu “, festival, tari tradisional, ritual adat dan aksi bersih-bersih pantai" yang diagendakan sebagai event tahunan dibulan Desember melibatkan masyarakat, stakeholder maupun wisatawan yang berkunjung.